Blitar, Praja Pos – Hal tersebut diutarakan oleh Hamid Almauludi yang menjabat sebagai Kepala Desa Wates Kabupaten Blitar pada Selasa (06/06/2023) dalam wawancaranya saat kegiatan workshop dan pelatihan penerapan internet of things (IOT) smart farming.

Pada kegiatan yang bertempat di aula serbaguna kantor kepala desa Wates tersebut Hamid mengatakan agenda smart farming akan berlangsung selama 4 hari mulai 6 juni 2023 hingga 9 juni 2023 dengan tujuan pelatihan tersebut merupakan penekanan di bidang pertanian sesuai permasalahan yang dihadapi para petani selama ini dan bukan hanya bersifat ceremonial tetapi juga mencari solusi atas permasalahan yang terjadi di lapangan utamanya yang berada di desa Wates.

“Yang mendasari berlangsungnya kegiatan ini adalah 20 persen dana desa dialokasikan untuk ketahanan pangan maka dari itu kita mengadakan inovasi pelatihan dan penerapan IT dibidang pertanian kemudian akan dilakukan pemasangan alat di area persawahan, ” Papar Kades Wates.
Menurut Hamid keunggulan pertanian di desanya mempunyai potensi sangat luar biasa seperti cabai, jagung dan melon hanya saja beberapa tahun terakhir petani mengalami kendala dibidang manajemen pertanian utamanya dalam pengolahan lahan karena pupuk yang diaplikasikan hasilnya tidak bisa maksimal atas dasar tersebut pihak pemdes melakukan komunikasi dan dialog dengan para petani kemudian mengadakan kegiatan IOT smart farming dengan mendatangkan narasumber.

“Target khususnya yang pertama perubahan mindset masyarakat tidak ketergantungan pupuk kimia yang kedua masyarakat mampu mengatasi masalah secara mandiri dan ketiga adalah efektivitas manajemen pertanian mulai dari budget, waktu, tenaga, pemasaran dan sebagainya kita fokus ke pemberdayaan agar mindset masyarakat itu bisa bagus bisa open mind sehingga bisa menerima ilmu transfer knowledge yang kita berikan secara kontinu untuk menunjang kesejahteraan masyarakat, “Imbuh Hamid Almauludi.

Secara garis besar narasumber kegiatan smart farming petani muda keren berasal dari Bali AA Gede Agung Wedhatama menyampaikan potensi holtikultura di desa Wates sungguh luar biasa tetapi yang pihaknya harus lakukan adalah memberikan optimisme dan selama 3 hari kedepan akan mengedukasi petani dari mengolah lahan, bertani organik seperti menginstal sampai menjalankan dan mengontrol alat smart farming.

Diselenggarakannya IOT smart farming merupakan tindaklanjut dari ditetapkannya desa Wates sebagai Smart Village hal itu diungkapkan oleh Agus Zaenal selalu Camat Wates berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi motivasi pertanian yang ada di Wates khususnya tanaman melon supaya menjadi buah atau tanaman holtikultura kelas dunia.
“Kami mengapresiasi kegiatan dari pemerintah desa yang sudah menginisiasi kegiatan seperti ini harapannya nanti dapat membawa kemajuan bagu petani di desa Wates dan harapan kami kegiatan ini tidak berhenti di ceremonial dan kegiatan ini betul-betul membawa dampak positif bagi petani di desa Wates, ” Harap Camat Wates.
Acara IOT Smart Farming juga disiarkan melalui webinar yang diikuti serentak oleh instansi se-Kab Blitar dengan dihadiri oleh narasumber kompeten AA Gede Agung dari Petani Muda Keren, Firza Dosen Agribisnis UPN Veteran, Agus Zaenal Camat Wates dan Eridianto Relawan Teknik Informatika. (Bay)
